The Latest Yeaar in Malory Towers

Darrell Rivers adalah putri sulung dari tuan dan nyonya Rivers. Suatu hari, Darrell akan masuk disebuah sekolah berasrama yang bernama Malory Towers. Ia denga diantar ibunya menuju ke stasiun kereta yang nantinya akan menuju ke sekolahnya itu. Saat sedang di kereta, tiba-tiba ibu Darrell ditemui oleh seorang wanita muda bernama Nona Potts yang nantinya akan menjadi kepala asramanya sekaligus walikelasnya. Menurut pendapat Darrell Nona Potts adalah seseorang yang sabar namun tegas dan ia kelihatannya sangat tidak suka dengan anak-anak yang sakua berpura-pura. Di kereta itu Darrell bertemu dengan beberapa orang yang nantinya akan menjadi teman-temannya. Ia bertemu dengan Alicia Johns, gadis pandai, usil, dan berlidah tajam; Sally Hope, gadis aneh, sedikit pendiam, manis, dan ramah; Gwedoline Mary Lacey, gadis manja yang berhati keji dan selalu mencari-cari perhatian; Pamela, gadis pendiam yang tegas dan berwibawa, nantinya Pamela akan menjadi kepala murid di menara tempat Darrell akan tinggal, menara utara. Tak berapa lama setelah ia lama berbincang-bincang dengan Alicia bagaimana sebenarnya rupa Malory Towers itu, rombongan mereka sampai di sebuah sekolah berasrama yang bagaikan istana dengan segala keunikan dan keindahanya. Bahkan Gwedoline pun seperti bermimpi menjadi seorng putri saat memasuki sekolah itu. Darrell sangat senangsaat diantar jalan-jalan mengelilingi sekolah itu oleh Alicia. Sekolah itu memang punya ruang-ruang tersendiri seperti ruang musik, olahraga, kesenian, dll. Namun walau Darrell adalah murid baru di sana ia sudah tau berbagai aturan sekolah itu.
            Pada suatu pagi Darrell dan kedua temannya, Sally dan Gwedoline dipanggil ke kantor kepala sekolah dengan di antarkan Pamela. Di sana mereka di beri nasihat oleh seorang kepala sekolah yang terlihat tegas dan berwibawa, Nona Grayling. Kemudian pada hari itu Darrell mulai masuk kelas dan mengikuti pelajaran yang ada disana. Dalam sekelas ada sekitar 30 anak perempuan dengan wali kelas Nona Potts. Darrell juga segera tau bahwa Alicia adalah anak usil yang sangat suka mengerjai guru-gurunya seperti Mam’zelle dan Nona Linnie. Ia besama sahabatnya, Betty Hills bersama-sama telah membuat gurunya merasa dipermainkan. Suatu hari Alicia hendak mengerjai Mam’zelle Dupont yang bertubuh bulat itu dengan berpura-pura tuli. Ternyata muslihat itu berhasil dan membuat ramai kelas sehingga Nona Potts yang sedang mengajar di kelas sebelah mendatangi mereka dan akhirnya menghukum dan memberi tugas tambahan pada Alicia.
            Suatu hari saat ada pelajaran renang, Gwedoline dan Mary-lou hanyaberjalan-jalan di tepi karena mereka sama-sama takut akan dinginnya air yang mencekat dan mereka juga tidak pndai berenang. Karena Gwedoline merasa Mary-Lou lebih lemah dibanding dirinya, ia pun membenamkan muka Mary-Lou sampai membiru namun tiba-tiba Darrell datang dengan marah saat tau apa yang telah diperbuat Gwedoline. Karena tidak bisa menahan marah Darell pun menampar Gwedoline sampai 4 kali tamparan. Katherine, kepala kamar sekaligus ketua kelas Darrell bahkan sudah mencegah agar Darrel menghentikan kelakuan buruknya itu, namun Darrell tidak bisa dan hanya penyesalan yang akhirya ia dapat. Ia segera minta maaf pada Gwedoline namun tak dimaafkan dan juga minta maaf dapada Katherine yang menerimapermintaan maaf itu dengan senag hati. Mary-Lou merasa Darrell adalah pahlawan bagi dirinya sehingga ia bahkan selalu merapikan meja Darrell sebagai bentuk balas budinya. Namun Darrell tidak senag Mary-Lou melakukan itu karena ia selalu merubah tatanan meja Darrell yang membuat ia bingung tempat-tempa dimana ia menaruh barang tadi. Mary-Lou sangat kecewa saat Darrell memarahinya. Ia bahkan menangis saat Alicia tau ia telah memecahkan bingkai potret ibu Alicia. Saat sedang menangis tak sengaja ia menubruk Gwedoline dan ia akhirnya mau bercerita tentang apa yang membuatnya menangis, melihat itu Gwedoline langsung menawari Mary-Lou untuk mau menjadi sahabatnya. Mulanya Mary-Lou bingung karena Gwedoline telah membenamkan mukanya sampai biru kemarin namun karena dipaksa terus Mary-Lou pun mau menjadi sahabat Gwedoline dengan berat hati. Saat Gwedoline mengenalkan shabat barunya itu semua orang terkejut mengapa Marry-Luo mau bersahabat dengan orang itu. Tapi mereka segera tidak memikirkannya lagi. Namun sebenarnya Gwedoline hendak memanfaatkan Mary-Lou untuk membalas dendam pada Darrell dan Alicia. Ia memasukkan labahh-lanah di laci Mary-Lou dan menuduh Alicia dan Darrell yang menaruh labah-labah itu karena memang Senin itu adalah jadwal piket bagi meraka berdua. Tapi jelas saja teman-temannya tidak percaya  dan karena keributan akibat takut akan labah-labah itu seisi kelas satu mendapat hukuman harus tidur 1 jam lebih awal dan khusus untuk Gwedoline ia harus tidur 2 jam lebih awal karena ia menjerit tak sopan di depan guru. Hari itu saat pelajaran Mam’zelle Rougier, guru bahasa Perancis adalah masilah besar baginya karena saat ini ia benar-benar tuli karena telinganya kemasukan air saat terlalu lama menyelam. Mam’zelle Rougier sangat marah dan mengira Alicia sedang mempermainkannya sama seperti mam’zelle Dupont. Karena tiulah Alicia mendapat hukuman untuk menulis ‘aku tak boleh tuli pada jam pelajaran Mam’zelle Rogier’ sebanyak seratus kali dalam bahasa Perancis. Namun karena bantuan dari Darrell tugas itu pun selesai.
            Gwedoline memang berhati keji, ia merusak semua barang Mary-Lou dan berusaha meyakinkan teman-temannya kalau Darrell dan Alicia yang melakukan itu, namun tetap saja mereka tak percaya. Saat tengah semester semua orang tua diundang kesana untuk menikmati hidangan dan lomba berenang di sana. Alicia bersama Betty, Darrell bersama Emily yang pendiam namun snagat ahli dalam merajut, Gwedoline bersama Mary-Lou yang mulai merasa bosan mendengar Gwedoline selalu membual didepan ibunya.
          
  Malam setelah acara itu usai Darrell menemui Sally di ruang musik untuk tau lebih lanjut tentang keluarga Sally yang ternyata kenal dengan orang tua Darrel. Namun entah mengapa Sally tidak mau mengakui ia punya adik sehingga membangkitkan amarah Darrell yang langsung mendorongnya kuat-kuat. Saat diberitau kalau Sally harus menjalani perawatan khusus karena perutnya sakit, Darrell benar-benar ketakutan bahwa dirinya yang menyebabkan sem ua itu. Namun begitu tau ayahnya mengoperasi Sally karena radang usus buntu yang di deritanya, Darrell merasa sangat lega. Darrell pun tau mengapa Sally menjadi sangat pendiam. Ternyata ia iri pada adaiknya yang lebih diperhatikan oleh ibunya. Namun akhirnya Sally sadar dan ia kembali lagi seperti dulu dan kini ia bersahabat dengan Darrell. Tiap hari Darrell bertemu Sally dan mereka menyusun rencana agar Mary-Lou menjadi gadis yang berani. Sally merencanakan Darrell akan berpura-pura kejang saat di kolam dan tenggelam, Darrell akan minta tolong pada Mary-Lou yang saat itu sedang melemparkan logam untuknya. Dan yup! Rencana itu berhasil dan membuat semua teman-teman juga gurunya kagum pada keberaniannya menyelamatkan Darrel. Gwedoline yang tau Mary-Lou kini menjadi idola kelas itu iri dengannya dan menginjak pulpen kesayangan Mary-Lou sampai hancur. Mary-Lou sangat sedih dan ingin menemukan pelakunya yang pasti disepatunya terdapat tinta ungu dari pulpennya itu. Gwedoline yang tau bahwa dirinya menjadi tersangka segera menyembunyikan sepatunya di lemari penyimpanan dan mengoleskan tinta ungu pada sepatu Darrell. Semua orang terkejut saat melihat sepau Darrell belepotan tinta seperti itu. Mereka semua menuduh Darrell pelakunya kecuali Sally dan Mary-Lou. Karena idak bisa tidur Mry-Lou menyelidiki kasus itu dan akhirnya ketahuanlah siapa sebenarnya pelakunya. Gwedoline hanya dapat menegis malu melihat teman-temannya menuduh dia.
            Darrell yang saat tengah semester lalu nilai-nilainya menurun segera naik ke tibgkat atas dengan cepat. Hanya Gwedoline saja yang tidak beranjak dari peringkat terakhirnya. Namun akhirnya ia mau lebih giat belajar karena takut bila ayahnya melihat laporan belajarnya ayahnya akan marah besar tau putrinya sangatlah bodoh dikelasnya. Akhirnya semester itu pun berakhir dengan diwarnai berbagai peristiwa. Hiruk-pikuk kembali terjadi dan anak-anak itu akan segera pulang ke rumah mereka masing-masing dan menikmati liburannya. Yap, selamat bersenang-senang!  

0 Response to "The Latest Yeaar in Malory Towers"

Posting Komentar